VALIDITAS
1. Pengertian
Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Prinsif validitas
adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsif keandalan instrumen
dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya
diukur. Jadi validitas lebih menekankan pada alat pengukuran atau pengamatan.
Menurut
Azwar (1986) validitas berasal dari kata validity yang
mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya. Sedangkan menurut Nursalam (2003) validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.
2. Jenis-jenis
Validitas
Menurut Sudijono (2009) terdapat
berbagai jenis validitas, antara lain:
Pengujian Validitas Tes Secara Rasional
Validitas rasional adalah validitas yang diperoleh atas dasar hasil pemikiran, validitas yang diperoleh dengan berpikir secara logis.
Validitas rasional adalah validitas yang diperoleh atas dasar hasil pemikiran, validitas yang diperoleh dengan berpikir secara logis.
1)
Validitas Isi (Content Validity)
Valditas isi berkaitan dengan
kemampuan suatu instrumen mengukur isi (konsep) yang harus diukur. Ini berarti
bahwa suatu alat ukur mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang
hendak diukur.
2)
Validitas konstruksi (Construct Validity)
Konstruk adalah kerangka dari suatu
konsep, validitas konstruk adalah validitas yang berkaitan dengan kesanggupan
suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya. Menurut
Jack R. Fraenkel validasi konstruk (penentuan validitas konstruk) merupakan
yang terluas cakupannya dibanding dengan validasi lainnya, karena melibatkan
banyak prosedur termasuk validasi isi dan validasi kriteria.
Pengujian Validitas Tes Secara Empirik
Validitas
empirik adalah ketepatan mengukur yang didasarkan pada hasil analisis yang
bersifat empirik. Dengan kata lain, validitas empirik adalah validitas yang
bersumber pada atau diperoleh atas dasar pengamatan di lapangan.
1) Validitas
ramalan (Predictive validity)
Validitas ramalan adalah suatu kondisi
yang menunjukkan seberapa jauhkah sebuah tes telah dapat dengan secara tepat
menunjukkan kemampuannya untuk meramalkan apa yang bakal terjadi pada masa
mendatang.
2) Validitas
bandingan (Concurrent Validity)
Tes sebagai alat pengukur dapat
dikatakan telah memiliki validitas bandingan apabila tes tersebut dalam kurun
waktu yang sama dengan secara tepat mampu menunjukkan adanya hubungan yang
searah, antara tes pertama dengan tes berikutnya.
RELIABILITAS
1. Pengertian
Reliabilitas
Menurut
Sugiono (2005) Pengertian Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau
serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan
dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reabilitas tes adalah tingkat
keajegan (konsitensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya
untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada
situasi yang berbeda-beda. Menurut Sukadji (2000) reliabilitas suatu tes adalah
seberapa besar derajat tes mengukur secara konsisten sasaran yang diukur.
Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka, biasanya sebagai koefisien.
Koefisien tinggi berarti reliabilitas tinggi. Menurut Nursalam (2003)
Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau
kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali – kali dalam waktu yang
berlainan. Alat dan cara mengukur atau mengamati sama – sama memegang peranan
penting dalam waktu yang bersamaan.
Berdasarkan
beberapa pendapat tentang pengertian reliabilitas di atas, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa reliabilitas adalah suatu keajegan suatu tes untuk mengukur
atau mengamati sesuatu yang menjadi objek ukur.
2. Jenis-jenis
Reliabilitas
a. Reliabilitas
stabil (stability reliability)
Mengacu pada waktu. Untuk menentukan
stabilitas, tes dilakukan ulang terhadap variabel yang sama di waktu yang
berlainan. Hasil pengujian tersebut akan dibandingkaan dan berkorelasi dengan
pengujian awal untuk memberikan stabilitas.
- Reliabilitas terwakili (representative reliability)
Mengacu pada keterandalan
masing-masing grup. Menguji apakah penyampaian indikator sama jawabannya saat
diterapkan ke kelompok yang berbeda-beda.
- Reliabilitas seimbang (equivalence reliability)
Menerapkan banyak indikator yang dapat
dioperasionalisasikan ke semua konsepsi pengukuran. Kesetaraan keandalan akan
menggunakan dua instrumen untuk mengukur konsep yang sama pada tingkat
kesulitan yang sama. Reliabilitas atau tidaknya pengujian akan ditentukan dari
hubungan dua skor instrumen, atau lebih dikenal dengan hubungan antara variabel
bebas (independen variable) dengan variabel terikat (dependen
variable).
Ada tiga aspek reliabilitas
empiris, yaitu:
1. Koefisien
Stabilitas
Koefisien stabilitas
sering juga disebut test-retest yaitu seberapa besat derajat skor tes konsisten
dari waktu ke waktu. Realibilitas diukur dengan menentukan hubungan antara skor
hasil penyajian tes yang sama kepada kelompok yang sama, pada waktu yang
berbeda. Metode test-retest menggunakan ukuran atau “test” yang sama untuk
variable tertentu pada satu saat pengukuran yang diulang lagi pada saat yang
lain.
2. Koefisien
ekuivalen
Koefisien ekuivalen menyangkut usaha
memperoleh nilai relatif yang sama dengan jenis ukuran yang berbeda pada waktu
yang sama. Definisi konseptual yang dipakai sama tetapi dengan satu atau lebih
indicator yang berbeda, batasan-batasan operasional, paeralatan pengumpulan
data, dan / atau pengamat-pengamat.
3. Koefisien
kekonsistenan secara internal
Koefisien kekonsistenan
secara internal menggunakan teknik Belah Dua (Split Halve Method). Pada teknik
ini peneliti boleh hanya memiliki seperangkat instrument saja dan hanya
diujicobakan satu kali, kemudian hasilnya dianalisis, yaitu dengan cara
membelah seluruh instrument menjadi dua sama besar. Cara yang diambil untuk
membelah soal bisa dengan membelah atas dasar nomor ganjil-genap, atas dasar
nomor awal-akhir, dan dengan cara undian.
Untuk
menghitung koefisien reliabilitas, kita dapat menggunakan rumus berikut:
1. Rumus koefisien alpha
cronbach
2. Rumus koefisien KR-20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar